Rabu, 06 Mei 2009

Dari M. Natsir sampai Adian Husaini

Problematika perjuangan umat islam akan terus bergulir di tengah arus globalisasi, kewaspadaan dan peningkatan nilai dan mutu perjuangan harus segera di lakukan.
Terkait dengan problem perjuangan, sangat penting untuk mengangkat kembali pemikiran M. Natsir tentang problematika dahwah Islam di Indonesia, mengingat arus budaya yang berhembus begitu kuat dari barat disinyalir mampu mendangkalkan bahkat mencabut aqidah umat islam.
Tiga problem yang di maksud adalah kristenisasi, sekulerisasi dan nativasi. tiga problematika dakwah islam ini memiliki ruang gerak masing-masing untuk mencabut, mendangkalkan dan memberikan nilai yang tidak proporsional tentang Islam di Indonesia.
Kristenisasi, sebuah gerakan yang di lakukan dengan rapi dan matang untuk merayu umat islam menjadi umat kristen, dalam hal ini M. Natsir mengungkapkan,: "harta yang kami cintai dari segala-galanya itu ialah agama dan keimanan kami".
Sekulerisasi, kata Natsir, adalah suatu cara hidup yang mengandung paham, tujuan, dan sikap hanya di dalam batas keduniaan. ”Seorang sekularis tidak mengakui adanya wahyu sebagai salah satu sumber kepercayaan dan pengatahuan. Ia menganggap bahwa kepercayaan dan nilai-nilai itu ditimbulkan oleh sejarah ataupun oleh bekas-bekas kehewanan manusia semata-mata dan dipusatkan kepada kebahagiaan manusia dalam kehidupan sekarang ini belaka,” ujar Natsir.
Nativasi, sebuah upaya yang dilakukan dengan sistematis mengasingkan islam dari pembentukan budaya Indonesia seperti yang dilakukan oleh orientalis Belanda, seperti Snouck Hurgronje.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar