Jumat, 08 Mei 2009

Puncak Perjalanan Sang Sufi

Puncak Perjalanan Sang Sufi
Puncak perjalanan seorang sufi adalah pertemuannya dengan Sang Kekasih, bagi seorang sufi pertemuan dengan Rabb merupakan kenikmatan yang tak tertandingi.
Untuk meraih puncak kenikmatan itu seorang sufi senantiasa melakukan riyadhah untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Wirid dalam tradisi sufi merupakan riyadhah untuk selalu meneggelamkan diri dalam Diri Tuhan ( Fainnama tuwallu fatsamma Wajjhallah ) Wirid dengan dzikir lebih sebagai manifestasi dari rasa cinta seorang sufi kepada Tuhan.
Wirid dengan fikir adalah usaha untuk mengenal Sifat-Sifat dan Perbuatan Sang Kekasih
Rasa cinta dan pengetahuan seorang sufi akan Tuhan akan memalingkan seorang sufi dari dunia, yang ada dalam dirinya hanyalah al Haqq. Pada tingkatan ini, kehidupan seorang sufi hanya penuh dengan penghambaan dan penghambaan atau dengan kata lain tabi'at seorang sufi talah menyamai tabi'at malaikat.
Keberhasilan seorang sufi dalam meraih cita-cita mulya mengharuskan adanya : Pertama Hadirnya hati, yaitu kesadaran akan siapa diri ini dan kemana kita menuju, kesadaran yang demikian ini akan membingbing seorang sufi untuk selalu dekat dengan Tuhan. Kedua Ikhlas, artinya apa yang kita lakukan bener-benar unutk Allah dan kita melakukannya semata-mata karna rasa cinta kita bukan yang lainnya. Terwujudnya dua syarat ini didalam melakukan riyadhah akan memperlancar perjalanan seorang sufi dalam menempuh perjalanan menuju Al-Alhaq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar